Jason Kristiano merupakan mahasiswa program studi sarjana fisika FMIPA UI angkatan 2015 yang berhasil memecahkan rekor lulus dengan masa studi 3 tahun.
Dengan pencapaian tersebut Jason dikukuhkan oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M. Met. pada tanggal 31 Agustus 2018 sebagai lulusan terbaik berpredikat Cum Laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurnya yakni 3.96.
Saat masih berstatus sebagai mahasiswa FMIPA UI, Jason di bawah bimbingan Prof. Dr. Terry Mart berhasil memublikasikan hasil penelitian skripsinya dalam jurnal Physical Review C, yakni jurnal internasional bereputasi keluaran American Physical Society. Dalam publikasi tersebut, Jason berhasil memperbaiki teori spin partikel fermion dibantu oleh seniornya, yakni Samson Clymton. Samson yang saat itu berstatus sebagai mahasiswa program studi magister Fisika FMIPA UI membantu Jason dalam penghitungan penampang lintang reaksi hamburan pion-nucleon.
Kecintaan Jason terhadap fisika berbuah kemenangan dalam lomba-lomba fisika, baik tingkat nasional maupun internasional. Sehingga meraih prestasi gemilang seakan sudah menjadi hal yang biasa bagi pria kelahiran 21 tahun silam ini.
Sederet prestasi berhasil ia torehkan diantaranya pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Fisika 2014 ia berhasil meraih medali emas, lalu pada Asian Physics Olympiad 2015 ia pun berhasil meraih Honorable Mention, dan berhasil meraih Juara I Kategori Teori Bidang Fisika OSN Pertamina 2015.
Lalu apa cita-cita seorang Jason dengan ilmu fisika yang dimilikinya?
Jason mengungkapkan dirinya ingin menjadi pemenang Nobel Fisika, meski ia sadar bahwa peluang tersebut tidak besar.
Tak hanya itu, ia juga berkeinginan untuk mengejar S-2 dan S-3 di Amerika Serikat, negeri tempat pemenang Nobel banyak dilahirkan.
Motivasi dan Kiat Belajar
Banyak orang mengagumi kemampuannya dalam bidang fisika. Namun, ketika ditanya apa kira-kira yang membuat Jason termotivasi mempelajari fisika begitu dalam dan bagaimana kiat-kiat belajarnya, Jason menjawab ia mulai menyukai pelajaran fisika sejak duduk di bangku SMA, saat itu awalnya ingin mengikuti kompetisi fisika. Saat itu, baginya mengikuti ajang kompetisi bidang fisika hingga memperoleh kemenangan merupakan suatu hal yang paling bergengsi diantara para pelajar.
Terkait kiat khusus ia mengungkapkan tak memilikinya, yang ia tahu hanyalah ia menyukai pelajaran fisika, bahkan ia mengaku belajar fisika setiap saat adalah hobinya.
Baginya, yang terpenting adalah memahami konsep materi yang ia pelajari. Ketika memahami konsep, ia lalu bisa berlatih melalui contoh soal.
Pendapat banyak orang bahwa tidak mudah belajar tentang fisika pun bagi Jason tak sepenuhnya salah. Namun baginya semua bisa dipelajari.
“Banyak anggapan bahwa saya langsung bisa fisika, kuliah dikit langsung ngerti. Tapi yang menganggap seperti itu tidak melihat dibelakangnya, saya belajar bagaimana? Setiap hari meluangkan waktu untuk belajar fisika, rutin membaca buku, latihan soal dari buku”, ungkapnya.
Jason pun member sedikit tips bagi para pecinta fisika untuk terus tekun dan konsisten mempelajari dan mengembangkan ilmu fisika.
“Jadi kalau mau belajar fisika dengan baik, saat membaca buku itu kita tidak hanya membaca, tapi sambil memahami konsepnya, rumus2nya ikut diturunkan, dan jangan lupa untuk latihan soal-soal” ujar Jason.
Sumber: FMIPA UI