Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika (LFMB) Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia menggelar kegiatan uji kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional secara gratis di tiga rumah sakit di Kalimantan Timur.
Tiga rumah sakit tersebut yaitu RS Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, RS Pertamina Balikpapan, dan RS Kesdam Tk II Dr. Hardjanto, Balikpapan. Kegiatan yang berlangsung pada 26-29 November 2018 ini dilakukan oleh Ika Bayuadi, MSi, dan Leonard Airell Craig, S.Si. selaku penguji berkualifikasi LFMB UI dan Achmad Jundi, S.Si asisten penguji LFMB UI.
Supriyanto Ardjo Pawiro, Ph.D. selaku staf pengajar Fisika Medis sekaligus kepala LFMB UI, dan juga Ketua Umum AFISMI (Aliansi Fisikawan Medik Indonesia) menjelaskan, LFMB FMIPA UI sebagai salah satu Lembaga berlisensi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk melakukan uji kesesuaian ini dalam rangka membantu pemilik ijin peralatan radiologi mendapatkan lisensi operasional dari Badan Pengawas Tenga Nuklir Nasional.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa uji kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional merupakan bagian terpenting dari program jaminan kualitas terkait dengan aspek-aspek kinerja peralatan pesawat sinar-x. Hal tersebut diatur dalam undang-undang Ketenaganukliran sebagai upaya optimasi proteksi radiasi terhadap pasien. Dengan melakukan uji kesesuaian terhadap peralatan sinar-x yang dimiliki oleh fasilitas kesehatan, maka akan diketahui kualitas peralatan sinar-x yang digunakan dalam pelayanan.
Supriyanto juga menyebut dasar uji kesesuaian ini, merujuk pada Peraturan BAPETEN Nomor 2 Tahun 2018, tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Uji Kesesuain Pesawat Sinar X adalah uji untuk memastikan Pesawat Sinar-X dalam kondisi andal, baik untuk kegiatan Radiologi Diagnostik maupun Intervensional.
Ia juga menegaskan Uji Kesesuaian yang dilakukan timnya sebagai upaya menjamin bahwa setiap parameter penyinaran pada pesawat memiliki akurasi yang tinggi, linieritas dan kestabilan fungsinya sesuai dengan spesifikasi alat. jika terjadi penyimpangan harus berada dalam nilai batas toleransi yang disepakati.
“Jadi jelas, alasan uji kesesuaian dilakukan adalah supaya alat penunjang diagnostik tersebut memiliki standar mutu yang tinggi dengan akurasi yang tinggi, sehingga upaya proteksi terhadap pasien diharapkan bisa lebih optimal” tandasnya.
Kegiatan Uji Kesesuaian Peralatan Radiologi Diagnostik dan Intervensional merupakan program kegiatan pengabdian masyarakat LFMB FMIPA UI, yang didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI dengan pendanaan Hibah Pengabdian Masyarakat UI tahun 2018.