Sejarah

Sejarah

Departemen Fisika FMIPA-UI

Departemen Fisika FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Indonesia mempunyai sejarah dan tradisi yang panjang dalam dunia pendidikan dan penelitian sejak didirikannya lebih dari 50 tahun silam melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 108.094 pada 21 Desember 1960. Sejak saat itu, Departemen Fisika tetap bertekad untuk memberikan pendidikan dan penelitian berkualitas tinggi dalam bidang fisika dan terapannya melalui lima bidang peminatan, yang saat ini bernama:

  • Fisika Nuklir dan Partikel Teoretis
  • Fisika Material
  • Fisika Materi Terkondensasi
  • Sistem dan Instrumentasi Fisika
  • Geofisika
  • Fisika Medis

Kini, Departemen Fisika FMIPA-UI di usianya yang baru saja melewati setengah abad masih tetap aktip dalam ikut serta membangun negara Republik Indonesia melalui pengembangan sumber daya manusia.

Melihat kembali lebih dari 50 tahun silam, Departmen Fisika sebenarnya dapat tumbuh berkembang berkat dorongan dari berbagai pihak baik itu sektor negara maupun swasta tidak saja dalam bentuk moril tetapi juga materil. Tercatat dalam sejarah perkembangan Departmen ini, tidak dapat disangkal bahwa akselerasi perkembangan Departemen Fisika sesungguhnya dipicu oleh adanya crash program dari Badan Tenaga Nuklir Nasional, BATAN (dulu Badan Tenaga Atom Nasional) di tahun 1970-an ketika itu untuk mempersiapkan tenaga bidang Proteksi Radiasi dan Instrumentasi Nuklir tingkat strata satu. Program ini berhasil mencetak tidak kurang dari 200 sarjana yang sebagian besar kemudian dipekerjakan oleh BATAN dan beberapa Institusi Pemerintah seperti LIPI, LAPAN dll. Kerjasama yang mirip juga dilakukan bersama dengan Badan Meterologi dan Geofisika untuk up grading  tenaganya yang berkualifikasi sarjana muda menjadi sarjana pada tahun 1982. Banyak lulusan dari kegiatan tersebut berperan aktip pada kedua badan negara tersebut dan dapatlah dimengerti mengapa hubungan emosioanal antara Departmen Fisika dengan kedua badan negara tersebut sangat dekat. Sampai saat ini Departemen Fisika masih tetap konsisten pada jati dirinya sebagai suatu Departmen di bawah naungan Universitas Indonesia mengisi esensi Tridharma perguruan tinggi dengan menyelenggarkan pendidikan dan pelaksanaan penelitian yang berkualitas serta pengabdiannya kepada masyarkat dalam bentuk sumbangan kompetensi yang dimiliki.

Kelima konsentrasi seperti tersebut di atas meskipun memiliki objektif spesifik yang berbeda, tetap memiliki standar dasar kurikulum yang sama yaitu tetap mengacu kepada kurikulum nasional bagi sarjana Fisika yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi pada tahun 1995. Oleh karena itu, kualifikasi lulusan dari Departemen Fisika tidak dibedakan dalam konsentrasinya kecuali pendalaman bidang tertentu sesuai dengan peminatan, semuanya tetap menyandang gelar yang sama yaitu Sarjana Fisika.

Sejalan dengan dinamika yang berkembang dalam dunia kerja pada era 1980-an dimana kompetisi pada wilayah swasta mulai intensif maka Departemen Fisika menyadari akan pentingnya orientasi pendidikan yang up to date dengan prinsip tidak mengorbankan kompetensi tetapi tidak mengabaikan tuntutan dunia kerja. Departemen Fisika harus tetap mampu memenuhi kedua tuntutan tersebut yaitu di satu sisi para lulusan tetap dipersiapkan untuk mengisi sektor pemerintah seperti pada institusi riset, badan-badan pemerintahan (BMG, BATAN, LAPAN dll) juga pada sektor swasta seperti perusahaan minyak, telekomunikasi, industri elektronik dll. Oleh karena itu kekhususan yang dikembangkan pada dasarnya sebagai konsekuensi dari dinamika yang berkembang di luar Universitas. Kelima bidang peminatan tersebut masing-masing telah memiliki tujuan spesifik dapat disebutkan sbb :

Fisika Nuklir dan Partikel Teoretis : Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan analisis serta kompeten dalam bidang Teori Fisika Nuklir dan Fisika Partikel serta mampu menganalisis dan memprediksi peristiwa alam di bidang tersebut.

Fisika Materi Terkondensasi : Menghasilkan sarjana fisika yang kompeten dalam pemodelan dan perhitungan teoretik dan/atau sintesis, karakterisasi, dan analisis sifat-sifat listrik, magnetik, dan optik sistem kristal, amorf, atau cair.

Fisika Material : Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam Identifikasi, Modifikasi, dan Rekayasa Material dengan pengalaman praktis yang handal dan pemahaman konsep dasar sains yang kuat.

Sistem dan Instrumentasi Fisika : Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam menganalisis, menduplikasi, memodifikasi, mengembangkan, merancang, melakukan inovasi dan membuat prototype  alat-alat Instrumentasi elektronika saintifik dan industri.

Geofisika : Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam Eksplorasi Geofisika (Akuisisi Data, Processing, Analisis dan Interpetasi Data) yang bertumpu pada penguatan aspek Konsep Dasar Geosains, Komputasi Numerik dan Aplikasi langsung di lapangan dalam Eksplorasi Migas, Geothermal, Batubara dan Mineral. Lulusan Peminatan ini memiliki kompetensi di bidang : Geologi, Komputasi Numerik (Matlab, Fortran, dsb), Metoda Geoelektrik dan Elektromagnetik, Metoda Gravitasi, Metoda Geomagnetik, Metoda Seismik, Instrumentasi Geofisika, Eksplorasi Perminyakan, Eksplorasi Geothermal dan Geofisika Pertambangan.

Fisika Medis : Menghasilkan lulusan profesional dan kompeten dalam optimasi aplikasi fisika di bidang kesehatan antara lain berkaitan dengan radiasi nuklir, sinar X, ultrasonik, resonansi magnetik dan laser terutama untuk pencitraan diagnostik dan terapi onkologi

Pada tahun 1983, Departemen Fisika membuka program pendidikan strata 2 (magister) dan strata 3 bidang ilmu Material (Materials Science). Surat keputusan penyelengaraan program pendidikan jenjang lebih tinggi ini dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud RI dengan SK No:577/DIKTI/Kep/1993 tertanggal 25 September 1993. Program ini mengutamakan keterpaduan antara pendidikan/pengajaran dan penelitian. Kelancaran pendidikan dan penelitian dari mahasiswa selain ditunjang oleh bimbingan yang terjadual baik juga adanya Pusat Penelitian Ilmu Material (Research Center for Materials Science, RCMS) memungkinkan dihasilkannya karya-karaya penelitian dosen dan mahasiswa yang berkualitas baik, dipublikasikan pada jurnal-jurnal ilmiah dan dipresentasikan pada seminar-seminar ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional. Telah lebih dari 400 lulusan dihasilkan dari program ini tersebar di berbagai sektor termasuk mayoritas sektor swasta (industri).

Tujuh tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 1990, Departemen Fisika membuka  Program Pasacasarjana (PPs) Fisika dan mulai menerima mahasiswa pada tahun akademik 1990/1991. Program ini juga disahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan SK No. 577/DIKTI/1993. Pada awalnya orientasi PPs Fisika UI yaitu, memberikan pendidikan fisika fundamental yang ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang dapat menjadi tenaga pengajar pada tingkat universitas dan peneliti fisika yang handal. Dalam perkembangannya kemudian dirasakan perlu untuk membuka juga beberapa program kekhususan. Kini terdapat empat kekhususan dalam PPs Fisika UI yaitu kekhususan Murni dan Terapan, Geofisika Reservoar, Intrumentasi dan Fisika Medis.

Memperhatikan pada era 1990-an dimana mulai meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terlatih untuk penempatan pada industri terutama industri elektronik dan instrumentasi, Departemen Fisika pada tahun 1990 membuka program studi jenjang Diploma 3 yang dikukuhkan dengan keluarnya Surat Keputusan Dekan FMIPA UI  No.273/PT02.H4.FMIPA/1990. Saat itu Program DIII Instrumentasi Fisika FMIPA UI merupakan institusi pendidikan jenjang diploma yang pertama dan satu-satunya yang berkecimpung dalam bidang instrumentasi di Indonesia dan sampai saat ini program D3 masih terus berkembang dan berjalan mantap. Berdasarkan pemantauan kami, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang ini terus meningkat dan sering dirasakan bahwa banyak para mahasiswa D3 terutama tahun akhir telah mendapat pekerjaan sebelum studinya diselesaikan. Kami percaya, disamping keterampilan bidang instrumentasi dan elektronik diberikan dalam kegiatan praktikum di berbagai laboratorium, juga para mahasiswa dilengkapi dengan pengetahuan terkait elektronika dan instrumentasi oleh para staf pengajar yang berpengalaman. Sebagai dampaknya adalah Departemen Fisika memiliki jaringan kerja sama yang luas dengan dunia industri elektronika tidak dapat disangkal karena peran alumninya juga.

Gerak langkah Departemen Fisika tidak hanya berhenti sampai sebagaimana diuraikan di atas saja tetapi terus mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat. Demikian juga halnya terkait dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan pelayanan pendidikan jenjang strata satu yang semakin mendesak Maka sejak tahun 2000, Departemen Fisika menambah satu program studi baru yaitu program studi S1 ekstensi Fisika. Faktor lain yang mendukung pendirian program studi ini adalah sumber daya manusia yang telah tersedia di Departemen Fisika FMIPA UI, yaitu tenaga pengajar, instruktur, teknisi laboratorium serta tenaga admistrasi. Para staf pengajar selain memiliki latar belakang pendidikan dasar fisika yang kuat, juga mempunyai pengalaman di bidang instrumentasi yang diperolehnya selama menjalani masa pendidikannya (studi dan riset S2, S3) di luar negeri maupun di dalam negeri.

Kekurangan dana penunjang bagi laboratorium, baik laboratorium pendidikan maupun laboratorium penelitian, merupakan substansi lain yang ikut mendorong gagasan pendirian kedua program studi tersebut di atas. Pemerintah memang sudah mengalokasikan dana bagi keperluan ini, tetapi dana tersebut sering tidak mencukupi, baik untuk keperluan perawatan peralatan laboratorium maupun penyediaan bahan habis pakai laboratorium, apalagi untuk keperluan perluasan atau pengadaan peralatan baru.

Dengan reputasinya dalam penyelenggaran pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat sebagai wujud dari tri dharma Perguruan Tinggi, Departemen Fisika dipercaya untuk menerima projek QUE (Quality for Undergraduate Education) pada era 2000-2004 terbukti sangat membantu terutama pada peningkatan kualitas pendidikan Strata satu reguler. Kini Departemen Fisika telah meluluskan lebih dari 1300 sarjana dari program studi Fisika reguler saja.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah difahami bahwa Departemen Fisika telah mampu menjawab tantangan-tangtangan masa lalu dan masa kini dan diyakini akan tetap mampu menjawab tantangan pada masa datang. Departemen Fisika dengan demikian tetap selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat dan ikut partispasi penuh dalam pembangunan nasional.

 

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not spam in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X